.quickedit{display:none;}

Sabtu, 18 Oktober 2014

Misteri Otak Manusia








Di dunia ada begitu banyak hal yang menjadi misteri, bahkan otak kita aja ada misterinya. Para ilmuwan dari dulu telah menelitinya gan dan semakin majunya tekhnologi saat ini misteri otak sedikit demi sedikit mulai terpecahkan.


Ada lima studi penting yang menguak misteri otak manusia...



  
1.      Cara memulihkan otak




Ketika kita berpikir, bergerak, bermimpi bahkan mencintai, bagian otak yang bekerja adalah materi abu – abu atau yang juga dikenal dengan istilah korteks besar. Namun ternyata materi putih yang disebut juga dengan ganglia dasar juga ikut berperan.

Misalnya saat terjadi dimensia atau kepikunan, banyak studi menunjukan adanya plak pada materi abu – abu, sehingga pengobata fokus pada daerah tersebut. Namun menurut Atticus Hainsworth, materi putih dan asupan daerah pada otak juga sama pentingnya.

Warna putih pada bagian tersebut sebenarnya hasil dari lemak di sekitar akson yang merupakan perpanjangan tubuh sel saraf untuk membantu komunikasi antarsel. Materi putih pada otak berfungsi memicu kebocoran pembuluh darah sehingga berperan dalam menigkatkan resiko demensia.

Hal inilah yang membuat para peneliti perlu menemukan cara  penyembuhan otak yang lebih baik, dengan mempertimbangkan materi abu – abu dan materi pada otak.



2.      Cara membuat otak jenius




Selama bertahun –tahun kafein digunakan untuk menigkatkan rasa awas, namun obat pun bisa melakukannya. Ilmuwan syaraf dari Cambridge University Barbara Sahakian mengatakan, meskipun penggunaan obat dalam jangka panjan belum dapat dipastikan aman, namun ada obat tertentu yang dapat menigkatkan kemampuan otak.

“ sehingga obat cocok digunakan bagi mereka yang pekerjaannya membutuhkan konsentrasi tinggi seperti dokter bedah atau pilot,” paparnya.

Obat  tersebut dapat meningkatkan produksi dopamin dan noradrenalin pada otak yang menigkatkan rasa awas dan kemampuan kognitif. Manfaatnya pun bisa dirasakan pada  siswa – siswa yang hendak menghadapi ujian.



3.      Manfaatkan alam bawah sadar




Konsentrasi mungkin diperlukan untuk menyelesaikan tugas, namun alam bawah sadar mungkin juga dapat dimanfaatkan untuk menigkatkan kemampuan diri. Memainkn satu bagian musik yang paling rumit sekalipun dengan berulang – ulang dapat membantu orang untuk  dapat melakukannya dengan lebih mudah.

Spesialis sel Tania Lisboa yang juga peneliti di Centre for Performance Science London’s Royal College of Music mengatakan, cara tersebut dapat memindahkan sesuatu dari alam sadar ke alam bawah sadar otak. Setelah berlatih berkali – kali, otak seorang musisi menyimpan memori tersebut pada bagian belakang otak yang disebut serebelum atau “ otak kecil “.



4      Mimpi




Saat ini sudah 60 tahun lalu sejak para peneliti asal Chicago menemukan “ Rapid eye movement” ( REM ) yang kini dikaitkan dengan aktivitas bermimpi. Sebelumnya, bermimpi dipercaya adalah saat jiwa keluar dari tubuh dan kembali lagi saat menjelang waktu terbangun.

Fase tidur REM yang terjadi setiap 90 menit dimulai saat sinyal yang dikirimkan dasar otak mencapai korteks seberal, lapisan luar otak yang bertanggung jawab pada aktivitas belajar dan berpikir. Menurut profesor Robert Stickgold dari Beth Israel Deaconess Medical Centre for Sleep and Cognition di Boston, bermimpi merupakan aktivitas yang vital dalam proses pembentukan memori.



5.      Mengobati sakit




Penyakit kronik merupakan permasalahan medis yang paling sulit untuk dipecahkan. Namun sebenarnya tanpa bantuan dari obat – obat pereda sakit , para ahli bedah dapat menggunakan stimulasi otak untuk memberikan efek dari obat pada pasien. Tekhnik tersebut melibatkan elektroda yang dimasukan kedalam otak.

Area sasaran distimulasi dengan elektroda yang terhubung dengan alat pacu bertenaga baterai. Melalui operasi bedah pula, alat tersebut digunakan pada bawah tulang leher pasien.

Pelopor tekhnik tersebut Prof Tipu Aziz dari John Radclife Hospital di Oxford mengatakan, stimulasi otak dalam telah digunakan untuk mengobati  penyakit parkinson dan depresi. Kini metode tersebut juga dikembangkan untuk penyakit kronik.



     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar